Selasa, 16 Oktober 2018

Mengenal tentang Ultrasonic Flaw Detector



Pendeteksi kecacatan dalam suatu material adalah teknik yang paling umum digunakan udiantara semua aplikasi pengujian industri ultrasonik. Umumnya frekuensi tinggi gelombang elektronik yang dilihat dari kelemahan dan menghasilkan pola gema yang jelas. Seperti halnya mengevaluasi suatu materi dan memberikan hasil mengenai kedalaman, letak, besar dan kecacatan suatu material.

Portabel instrumen merekam dan menampilkan pola-pola gema. Pengujian ultrasonik adalah metode pengujian yang aman dan banyak digunakan dalam berbagai industri jasa dan proses produksi, terutama dalam aplikasi dimana pengelasan dan logam struktural digunakan. Gelombang ultrasonic sangat sangat banyak digunakan untuk melakukan pengujian yang salah satunya menguji kecacatan pada suatu material.

Teori fundamental
Gelombang suara adalah getaran mekanis yang melewati media seperti cairan, benda padat atau gas. Gelombang ini melewati medium dengan kecepatan tertentu dalam arah yang diharapkan. Ketika gelombang ini bertabrakan dengan batas yang memiliki media yang berbeda, mereka akan dikirim kembali. Ini adalah prinsip kerja Ultrasonik Flaw detector.

Frekuensi, Velocity dan panjang gelombang
Sebagian besar ultrasonic flaw detector  menggunakan frekuensi antara 500 KHz dan 10 MHz per detik. Pada frekuensi dengan kisaran megahertz, perjalan energi suara dengan mudah melalui bahan yang paling umum dan cairan, tetapi tidak efisien melalui udara atau gas yang serupa. Selain itu, gelombang suara dari berbagai jenis bergerak pada tingkat yang berbeda dari kecepatan.
jenis- jenis probe
    jenis-jenis probe ada 3 yaitu:

  1. Probe Normal Tunggal
  2. Probe sudut tunggal (45°,60°,70°)
  3. Probe normal dan sudut kembar

    Probe normal
    Probe normal digunakan untuk  mengukur tebal bahan dan menentukan lokasi cacat yang sejajar dengan permukaan benda uji.

   Probe sudut
   Probe sudut hanya digunakan untuk menentukan lokasi dan besar cacat yang memiliki permukaaan yang membentuk sudut terhadap permukaan benda uji. Probe sudut tidak biasa di gunakan untuk  mengukur tebal ukuran yang di uji. Hal yang memudahkan dalam pengukuran dengan Probe sudut adalah bahwa dari satu cacat umumnya hanya menghasilkan satu indikasi, sehingga mudah dianalisa.
   Penentuan lokasi cacat dengan probe sudut memerlukan ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan probe normal untuk itu probe itu harus digerakkan maju mundur sambil diputar kekiri dan kekanan agar diperoleh amplitudo maksimum dan dapat dibaca pada layar.

   Probe Normal dan Sudut Kembar
   Pada probe ini bentuk dan ukuran memiliki kesamaan dengan probe sudut maupun probe tunggal. Perbedaannya terletak pada bagian atas dimana pada probe kembar bagian pemancar dan penerima dibuat menjadi bagian yang berbeda. Dimana Kegunaan probe kembar berada pada saat pendeteksian ultrasonik pulsa berada pada daerah dead zone ( Daerah mati ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar