Pendeteksi kecacatan dalam suatu material
adalah teknik yang paling umum digunakan udiantara semua aplikasi pengujian
industri ultrasonik. Umumnya frekuensi tinggi gelombang elektronik yang dilihat
dari kelemahan dan menghasilkan pola gema yang jelas. Seperti halnya
mengevaluasi suatu materi dan memberikan hasil mengenai kedalaman, letak, besar
dan kecacatan suatu material.
Portabel instrumen merekam dan menampilkan
pola-pola gema. Pengujian ultrasonik adalah metode pengujian yang aman dan
banyak digunakan dalam berbagai industri jasa dan proses produksi, terutama
dalam aplikasi dimana pengelasan dan logam struktural digunakan. Gelombang
ultrasonic sangat sangat banyak digunakan untuk melakukan pengujian yang salah
satunya menguji kecacatan pada suatu material.
Teori fundamental
Gelombang suara adalah getaran mekanis yang melewati media seperti cairan, benda padat atau gas. Gelombang ini melewati medium dengan kecepatan tertentu dalam arah yang diharapkan. Ketika gelombang ini bertabrakan dengan batas yang memiliki media yang berbeda, mereka akan dikirim kembali. Ini adalah prinsip kerja Ultrasonik Flaw detector.
Frekuensi, Velocity dan panjang gelombang
Sebagian besar ultrasonic flaw detector menggunakan frekuensi antara 500 KHz dan 10 MHz per detik. Pada frekuensi dengan kisaran megahertz, perjalan energi suara dengan mudah melalui bahan yang paling umum dan cairan, tetapi tidak efisien melalui udara atau gas yang serupa. Selain itu, gelombang suara dari berbagai jenis bergerak pada tingkat yang berbeda dari kecepatan.
jenis- jenis probe
jenis-jenis probe ada 3 yaitu:
- Probe Normal Tunggal
- Probe sudut tunggal (45°,60°,70°)
- Probe normal dan sudut kembar
Probe normal
Probe normal digunakan untuk mengukur tebal bahan dan menentukan lokasi
cacat yang sejajar dengan permukaan benda uji.
Probe sudut
Probe sudut hanya digunakan untuk menentukan
lokasi dan besar cacat yang memiliki permukaaan yang membentuk sudut terhadap
permukaan benda uji. Probe sudut tidak biasa di gunakan untuk mengukur tebal ukuran yang di uji. Hal yang
memudahkan dalam pengukuran dengan Probe
sudut adalah bahwa dari satu cacat umumnya hanya menghasilkan satu indikasi,
sehingga mudah dianalisa.
Penentuan lokasi
cacat dengan probe sudut memerlukan
ketelitian yang lebih baik dibandingkan dengan probe normal untuk itu probe itu harus digerakkan maju mundur sambil
diputar kekiri dan kekanan agar diperoleh amplitudo maksimum dan dapat dibaca
pada layar.
Probe
Normal dan Sudut Kembar
Pada probe ini bentuk dan ukuran memiliki
kesamaan dengan probe sudut maupun probe tunggal. Perbedaannya terletak pada bagian
atas dimana pada probe kembar bagian pemancar dan penerima dibuat menjadi
bagian yang berbeda. Dimana Kegunaan probe kembar berada pada saat pendeteksian
ultrasonik pulsa berada pada daerah dead zone ( Daerah mati ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar